I'tikaf Politik

Sumber: Ilustration Jpg

Politik di persimpangan jalan, satu kondisi yang saya namakan ketika masyarakat politik mengalami distraksi keras memetakan satu konsep atau carut-marut penyelesaian konflik. satu malam suntuk tidak cukup, diskursus politik tentu membahas satu kepentingan yang bersifat publik dan kepentingan publik pasti melibatkan seluruh lapisan masyarakat dari tokoh hingga pimpinan skala terkecil. Dapat di runutkan dari skala organisasi terkecil baik dari organisasi Mahasiswa, Organda, Profesional Lsm maupun organisasi lainnya. produk masyarakat cendrung berkelompok dalam memperjuangkan visi dan keinginan di masing-masing sesuai tingkatan. 
 
Dinamika adalah satu kepastian ketika berbicara kebutuhan khalayak umum maka tak heran jika pelaksanaannya sangat abot menguras banyak waktu & tenaga, demikian tak semua elemen mampu ikut maupun berjalan lurus dengan kondisi tersebut, biasanya setiap tokoh dengan naluri politik masing-masing mereka akan mengambil satu keputusan, menghantarkan mereka pada konsensus yang sesuai dengan paham terhadap diri sendiri dan kepentingan kelompok di punggung. Namun, tak semudah itu bagi elemen tertentu membawa kepentingan dari tempat dan situasi yang lebih menguntungkan bagi mereka, perbedaan demi perbedaan inilah yang memiliki daya kuras tinggi, seperti gawe di genggaman kita sebenarnya ada baterai sebut saja energi yang selalu di pertaruhkan pada akhirnya. 

Dalam beberapa pertemuan saya berkesempatan terlibat, tentu pilihannya rumit sebab kita akan dihadapkan beberapa variabel dengan segala kerangka konsep tawarannya. oleh karena itu saya sendiri memiliki habits dengan semangat menyusun ulang atau mengisi kekuatan energi seperti saya sebut diatas yaitu I'tikaf Politik . 

I'Tikaf Politik saya adabtasi dari kebiasaan di pondok ketika nyantri, dimana kita sering mengasingkan diri di mesjid dan beribadah penuh dengan khidmat,umumnya di lakukan 10 hari menjelang akhir     Ramadhan dengan harapan dapat keutamaan dari malam lailatul Qodar. Namun, dalam perspektif politik juga tak jauh berbeda, I'tikaf berarti mengasingkan diri untuk memerkuat kuda-kuda politik baik strategi maupun taktik guna selalu mampu berdiri dan mendapatkan cita politik baik pragmatis maupun nilai. 

Mengasingkan diri disini tidak berarti memilih keluar arena, lebih dari itu mengasingkan untuk meluruskan barangkali ada yang bengkok, menyambung apa yang kemudian terputus, memetakan apa yang masih abu-abu dan mengaktivasi jalan buntu. kesemuaan adalah makna tersirat dalam kalimat I'tikaf politik setidaknya bagi saya.

sekian saya kira dan terimakasih bagi sejawat dan kawan-kawan pembaca, senang sekali ketika tulisan ini dapat dibaca apalagi antara kita menemukan kesepahaman maupaun sebaliknya, tanda-tanda tulisan ini telah anda baca bukan saat bertemu sejawat sampaikan, tetapi saat mengimplementasikannya di saat momen anda berpolitik.


Post a Comment

0 Comments