Satiap tahun baru selalu saja perayaannya megah dan meriah khususnya di kota Malang, kembang api menyala dengan begitu kerasnya, kembang api menghiasi langit dengan rupa bentuk dan warna, dan begitupula masyarakat dari semua golongan terlihat bergembira dan penuh tawa.
Ramai masyarakat berbondong-bondong berkumpul pada titik tertentu dimana perayaan pelepasan kembang api di gelar, bahkan menurut paham cina kembang api dapat mengusir roh jahat.
banyak sejarah yang bisa kita temukan terkait awal mula acara lepas kembang api di seluruh dunia, dari Cina, Eropa, Italia, Asia dan lainnya. menandakan kalau perayaan ini sifatnya umum dan sudah sedari dulu.
secara sosiologis bermacam rasa pasti dirasakan, beberapa mungkin gundah gulana terkait kondisi saat ini, beberapa merasa senang proyekan menemukan pasarnya, beberapa merasa takut karena umur semakin tua, beberapa dilema karena pendidikan dan pernikahan, dan beberapa kondis lainnya.
akhirnya kita mengetahui tak selamanya tahun baru itu implikasinya merasa bahagia, terlalu kompleks persoalan sehingga harus bertengkar dengan pikirannya sendiri, demikianlah dinamisasi kehidupan dewasa ini.
Melihat dengan kacamata yang lebih luas, merayakan tahun baru adalah antara merayakan kebahagiaan dan kecemasan, bahkan lebih jauh mengentertaint tahun baru adalah mengentertaint antara masalah dan semangat baru. tidak ada yang salah dalam hal ini tapi setidaknya memilih standing posision merupakan kuncinya, konstruk melihat pergantian tahun baru alangkah baiknya dilihat dari segi yang paling-paling substantif, jangan hanya ikut euporia semata tetapi juga harus aktif dan interaktif membaca kondisi diri. hanyut terbawa arus kadang tak selalu menuju muara yang baik, memilih menepi boleh saja lebih baik, tidak harus melawan arus karna tak semua arus bisa dilawan ikuti dan baca situasi dan kondisi juga baik selama muaranya masih asri, demikianlah cara kita melihat situasi di pergantian tahun.
kalimat ini tidak bersifat universal, tulisan ini diperuntukkan oleh kita yang masih merayakan tahun baru dengan kehampaan, euporia dengan nuansa kekosongan. kita ingin terbuka dan melihat secara luas atas apa saja telah dilalui bangsa ini. secara murni dan normatif harapan kita besar. tak lain dan tak bukan untuk kemajuan dan perkembangan.
0 Comments