"Keseimbangan" Pikiran yang sehat terdapat di badan yang sehat. Setiap dua hari sekali saya lari dilapangan bola UMM, bahwa disela kesibukan membagi waktu olahraga merupakan keharusan, kesibukan begitu menumpuk tetapi olahraga it's kebutuhan. Infrastruktur akal adalah badan sehingga kesehatan badan menentukan progres akal. Pemikir tanpa olahraga cepat menuanya mungkin terkesan biasa namun saat waktu sakit tiba pikiranpun melemah hinggi yang tertinggal hanya penyesalan-penyesalan. (01)
Perbuatan rezim pada pemilu 2024 ini sudah diluar akal sehat kita, saya kira semua mengerti segala rentetan mobilisasi dan politisasi yang pada dasarnya sudah dimulai jauh-jauh hari, film dirty vote memperjelas tetapi saya sendiri sudah lama sekali melihat kecurangan itu dilakukan, olehnya pertanyaan kita apakah hal serupa akan terjadi seperti tahun 98? Saya hanya tak membayangkan jika presiden diturunkan lalu yang tinggal bukan kenangan baik selama pak jokowi menjabat tetapi kekecewaan atas kemunafikan. (02)
Hiruk pikuk organisasi mahasiswa dewasa ini tak lagi perihal eksistensi maupun esensi, jauh dari itu keinginan untuk menjadi seorang organisatoris terjun bebas hampir tak ada peminat, bukan tanpa sebab para civitas akademic tak memberi perhatian maupun supporting' minim apresiasi dan dukungan. Seakan tak dihiraukan kami mengambil langkah tegas kala itu, di HmI kami tak mendelegasikan anggota untuk mengabdi dibeberapa strukrural hingga terkesan lucu pelaksana kegiatan menjadi dosen-dosen, begitupun organisasi lainnya seperti IMM maupun PMII diam tak bergerak, demikianlah mungkin mereka juga mengerti bahwa langkah ini perlu sebagai peringatan bahwa ruang-ruang organisasi tak boleh dilupakan dan biarkan jalan sendiri. Kampus UMM disalah satu fakultas. (03)
Kerja-kerja politik tak lagi menerapkan prinsip etika, indnonesia dewasa ini ramai persoalan peta politik yang kemudian dianggap licik dan curang, bagi kaum organisatoris seperti Hmi, PMII,GMNI,KAMMI, IMM, dan lainnya. Bukan hal baru melihat fenomena ini kita harus terbuka bahwa segala upaya untuk memenangkan pertarungan politik harus diambil langkah sedemikian rupa, selalu saja alasannya konvensional "kita tidak mau jabatan ini di tangan orang yang tak memiliki integritas dan kecerdasa". Sungguh aneh' lupa kita bahwa itu hanya subjektif setiap dari golongan, saya kira semua akan sama tujuannya dalam hal ini, padahal dibelakang itu yang diperhitungkan adalah keuntungan organisasi baik secara eksistensi maupun secara materil. Apalagi kaliber nasional seperti partai dalam pemilu, tentu lebih kompleks dan seksi demi mendapatkan kekuasaan. (04) 12-02-24
Pergantian tahun baru sampai saat ini menjadi hal bias, beberapa mengadakan agenda bakar² bersama keluarga, maaf-maafan, bahkan mengadakan pengajian dengan tasyakuran, namun lucunya tak sedikit pula yang merayakannya dengan kemah dipantai maupun di gunung, namun sepanjang yang saya lihat bahwa perlakuan ini sedikit tidak sehat, beberapa dr mereka (pemuda) memanfaatkan waktu ini untuk melakukan hal-hal maksiat. Camping berduaan, kepantai berduaan, sepasang kekasih yang blom muhrim, layakkah? Sya kira tidak, demikianlah mengapa malam tahun baru adalah sisi lain dari permudahan berbuat maksiat.(05) 01-01-2023
Semakin tinggi ilmu semakin tuluslah bermasyarakat itulah yang disebut etika, dalam kesusastraan terdapat pula kalimat "adab lebih tinggi daripada ilmu" oleh karena itu muncul pertanyaan lebih dahulu mana sejatinya? Tentu bagi ku adalah adab! Sebab adab parameternya hati nurani, persoalannya tentang layak dan tak layak. Demikianlah hukum tertinggi dalam bermasyatakat biasa kita sebut moral! Maka ilmu yang menjadikan angkuh melupakan kehendak bermasyarakat lebih baik dihinakan.(06) 13-02-24
Sebuah kesempatan bagi saya menjadi panitia quic count pemilu perhari ini diplosok desa kecamatan pujon, jawa timur. Saat pelaksanaan pencoblosan berlangsung beberapa dari pemilih digandeng timses partai tertentu, adapula dengan terang-terangan mengatakan memilih yang memberi duit sebesar 150k, ada saksi yang seharusnya adil nyatanya memberi instruksi tak benar pada orang tua buta huruf' ia menyebut pilihannya tetapi diarahkan ke paslon lain. Hilang sudah kesadaran dalam diri setiap partisan-partisan, kita boleh berbeda tetapi keadilan haruslah tetap di junjung tinggi mental-mental curang tak baik dalam kemajuan, perkuat strategi pelihara keadilan dan kesetaraan . (07) 12-02-24
Unsur yang paling dasar dari sebuah perjuangan adalah believe, tekad, dan ketekunan. Perolehan sejatinya mesti dikejar, sebab tak ada yang diperuntukkan maupun dihidangkan, harapan merupakan kunci utamanya, ia harus berkembang dan berubah sawaktu waktu saat sudah tercapai dan membuat harapan-harapan baru. Demikian itulah yang kita sebut sebagai kerja kerja kemanusiaan. (08) 17-02-2024
Rusaknya demokrasi di bumi indonesia didalangi oleh pimpinan tertinggi dan partisannya, 2019 pemuda/i dalam fase apatis terhadap politik karena dinamika alot lalu per-2024 dewasa ini pemuda/i tak dalam masalah itulagi melainkan krisis kepercayaan pada politik nilai, tak terlihat perpolitikan yang memegang prinsip keadilan yang mendepankan kepentingan bersama dengan cara-cara benar, sebaliknya hari ini lebih cendrung membangun dinasti-dinasti kekuasaan dalam kehidupan berdemokrasi' memaksanakan kehendak berkuasa dan melampaui keluhuran berbangsa dan bernegara. (09) 18-02-2024
Sungguh memalukan perilaku yang tak terpuji diumbar ke-publik, bangsa ini dituntun dengan etika dan moral, tak pandang pencapaian maupun jabatan, arogansi dan kesewenang-wenangan bukan budaya kita, sejak negara indonesia merdeka tak satupun orang layak membusungkan dada, bekas kolonialisme bukan berarti mengamini tindak lakunya akan tetapi mengutuk tindak laku ini sekeras-kerasnya dan membuangnya jauh-jauh dari bangsa yang bermartabat dan merdeka sejak asasi. (10) 19-02-2024
0 Comments