Terbiasa Dalam Bahaya Adalah Seni Menguasai Medan

 




Apakah yang dimaksud dengan bahaya? Pernahkah kau menghadapi suatu bahaya? Apakah kau bisa selamat, ataukah kau terpaksa mengalami musibah? Apa yang kau lakukan ketika berhadapan dengan bahaya tersebut? Apakah kau menghindari pergi menjauh, sejauh-jauhnya? Ataukah Kau mendekat berusaha mengatasi bahaya dari dekat. Pilihan apa yang kau ambil? Mengapa kau memilihnya sebagai langkah yang tepat? Bagaimana kau menentukan pilihan tersebut? Kapan kau lakukan pilihan- Apakah kau sempat membuat analisis mengenai kadar dari bahaya tersebut? Pada bagian ini kita akan mencoba mengubah berbagai hal tersebut secara hati-hati mungkin, agar daripadanya kita bisa memperoleh pelajaran yang berguna. Agar kelak kita berhadapan dengan bahaya, kita bisa membedakan dengan jelas Apakah hal tersebut merupakan suatu bahaya yang harus dihindari, ataukah tersebut sesungguhnya adalah suatu kesempatan yang harus diambil.


Kau Adalah Pencipta Bahaya!

Pernahkah kau menduga bahwa suatu bahaya pada dasarnya adalah ciptaan kau sendiri? Bagaimana masalah ini harus dipahami? Bagaimana Ungkapan tersebut bisa muncul- bagaimana kita bisa mengatakan demikian?


Sekarang marilah kita periksa aktivitas sehari-hari . pernahkah kau mendengar ada orang yang mati diterkam harimau di kaki gunung Merapi.



Pernahkah kau mendengar ada orang diserang gajah yang mengamuk di kebun binatang? Pernahkah kau mendengar ada orang yang jatuh dari gedung tinggi? Pernahkah kau mendengar ada orang meninggal akibat suatu kecelakaan di Jalan Raya? Banyak contoh lain yang bisa disebutkan, di mana dalam kasus tersebut Seorang terkena bahaya yang mengancam keselamatan jiwanya.


Kita bisa membuat kasus lain yang tidak secara langsung mengancam keselamatan jiwa seperti kasus kebangkrutan sebuah perusahaan. Seorang pengusaha gagal menjalankan proyek, akhirnya terkena denda, dan merugi. kisah, pedagang yang barang produksinya tidak diminati pasar, alias tidak laku- sehingga modalnya ludes. Atau kisah tentang kegagalan murid sekolah tidak lulus, kisah tentang bisnis yang macet dan berbagai kasus yang lain. Bagaimana menurut pendapatmu terhadap kasus-kasus tersebut.


Pertanyaan yang hendak diajukan di sini adalah Dari mana datangnya bahaya tersebut? Apakah bahaya akan datang bila kau tidak berada di lokasi? Apakah kau akan diterkam harimau, jika kau tidak ada di Kebun Binatang? Apakah kau akan mengalami kebangkrutan, bila kau tidak pernah menjalankan sebuah bisnis? Inilah prinsip dasar yang hendak dikatakan bahwa kau sebetulnya ada lah pencipta bahaya. Dengan demikian: Apakah kau akan berhadapan dengan bahaya ataukah tidak, tergantung pada diri mu sendiri


Prinsip ini Tentu saja tidak perlu membuat kau menjadi sedih dan memilih berdiam diri titik ingat bahwa meskipun kau tidak pergi, berdiam diri, atau pasif, kau pun tidak akan luput dari bahaya. Mereka yang Hanya berdiam diri tentu tidak akan mendapatkan apa-apa. yang tidak belajar tentu saja akan bodoh. yang tidak pergi ke sekolah, memang menghindar dari nilai yang buruk namun Ia juga tidak akan pernah berkenalan dengan sekolah atau ilmu pengetahuan. Apa artinya? Bahwa suatu bahaya tidak saja hadir karena kau aktif, melainkan juga karena kau pasif. Oleh sebab itu, kita tidak perlu merasa serba salah. selama kau masih bernapas selama Jantungmu masih berdetak, maka Kau pasti akan berhubungan dengan sukses dan bahaya.


Hal penting yang akan ditekankan di sini adalah bahwa karena kau yang menciptakan bahaya, maka kau harus bisa mengenali karyamu sendiri. Kau harus bisa memahami secara jelas dan jeli, Bahaya atau Resiko yang kau hasilkan dengan lain perkataan, kau harus bisa mengendalikan ciptaanmu sendiri dan Bukan sebaliknya. Bukan kau yang dikendalikan oleh ciptaanmu, tetapi sebaliknya. artinya, tidak ada alasan bagimu untuk cemas dan was-was atau penuh khawatir. Kau harus menetap esok dengan penuh harapan, optimisme dan jiwa besar, agar semua masalah bisa dipecahkan dengan sederhana mudah dan produktif. Prinsip ini tentu saja tidak sulit untuk diwujudkan dalam hidupmu Jika kamu siap. Sebab kita harus terbiasa dalam dua hal yaitu bahaya dan kesuksesan

Post a Comment

0 Comments