Nilai Dasar Perjuangan Himpunan Mahasiswa Islam
1 Dasar-dasar kemanusiaan
2 Kemanusiaan
3 Ikhtiar dan takdir
4 Ketuhanan yang maha esa dan kemanusiaan
5 Individu dan masyarakat
6 Keadilan sosial dan ekonomi
7 Kemanusiaan dan ilmu pengetahuan
8 Kesimpulan
Sebagai kader seharusnya sudah paham makna dan isi kalimat NDP di atas, oleh karenanya berbicara tentang bagaimana menciptakan paradigma kepemimpinan yang baik maka sudah di berikan pada setiap kader sejak masuk ke dalam himpunan, walaupun begitu tugas dan fungsi seorang kader di muka bumi adalah sebagai khalifah, karenanya NDP tidak bisa hanya di baca satu kali, setiap kader hmi harus membaca dan memahaminya sampai di tingkat pemahaman yang absoludly, hal ini penting karena terjadinya degradasi pada kepemimpinan seorang kader yang berkiprah di lembaga lembaga, bahkan mengalami stagnasi, hal tersebut terjadi sebab tidak aktifnya sistem berpikir yang ditanamkan, lupa atas tanggung jawab dan amanah dalam sistem berfikir yang telah di bekalkan, inilah yang di takutkan oleh himpunan, sehingga perlu sinergitas dan kepekaan antara kader dan pengurus, anggota dan pemimpin, saling mengingatkan untuk merevitalisasi kembali pengetahuan dan tanggung jawab sebagai kader HMI.
Nilai yang tertuang dalam NDP merupakan sistem berfikir yang bersumber dari alqur'an dan hadist, sebagai mana disebutkan kanda nurkholis madjid, endang saifuddin dan syaqib mahmud, sebagai pemerkarsa NDP bahwa susunan Nilai Dasar Perjuangan merupakan manifestasi dari al-Qur'an. Immanuel khan pun dalam kalimat fenomenalnya mengatakan bahwa hal itu juga disebut Categorikal Imperativ.
mengetahui bahwa NDP sebagai nilai dasar perjuangan maka tugas kader untuk menciptakan paradigma yang baik tidak berhenti disitu saja, satelah itu (sistem berfikir) ada yang namanya Tindakan. banyak kesalahpahaman yang terjadi 'para kader di paksa dan di doktrin untuk membaca NDP dan memahaminya akan tetapi tidak diarahkan setelahnya, padahal sesuatu hal dikatakan bernilai apabila sudah melewati tindakan atas konsep yang ia susun, sudah melaksanakannya dengan nyata, tetapi fenomena yang terjadi bahwa kebanyakan kader berupaya menjadi Marxisme, Socrates, Plato, Aristoteles, tetapi hanya sebatas kata kata, kamahiran dialektis saja, tidak dengan perlakuan dari tokoh-tokoh klasik tadi, artinya adalah kader hari ini miskin pergerakan hanya mengandalkan segudang teori apabila melihat iklim jaman pun belum tentu masih relevan, begitulah degradasi yang terjadi pada kader saat ini.berbiara mengenai tindakan tentu banyak para ilmuan, filsuf dan pemimpin teredahulu yang menawarkan konsep tindakan seorang pemimpin, seorang tokoh revolusioner Iran , Ali Syari'ati membagi 3 point yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin yaitu.
- Objektif
- Konsisten
- Kondisional
- Liberasi
- Emansipasi
- Transendensi
.
0 Comments