Peran Mahasiswa Pertanian di Tengah Kondisi Pandemic Covid-19



    Coronavirus disease 2019 atau yang sering di sebut covid-19 saat ini menjadi perbincangan di seluruh dunia.Awal masuknya ke indonesia di bulan maret 2020 membuat masyrakat indonesia khawatir dan takut sebab covid-19 termasuk virus yang mematikan dan tentu saat awal masuknya covid-19 belum ada obat untuk mengatasi virus ini, bahkan pakar epidemiologi universitas indonesia(UI) Pandu Riono menyebutkan bahwa virus corona jenis SARS-oV-2 sudah masuk ke indonesia pada bulan januari 2020, disisi lain tentu virus ini memakan banyak korban terdeteksi terkena covid-19 sampai angka kematian sebab covid-19 sangat tinggi, setiap harinya ada saja yang meninggal sebab bahayanya covid-19.

Seiring berjalannya waktu ternyata pengaruh covid-19 ini sangat besar di sektor pertanian bukan saja disitu bahkan pengaruh covid-19  juga merambat pada sektor ekonomi, politik, dan pendidikan di indonesia, oleh karena itu perlu kita ketahui bagaimana peran mahasiswa di situasi seperti ini? apakah mahasiswa dengan fungsinya sebagai agen of change, sosial contro, dan iron stock dapat menjawab tantangan bagi pertanian saat ini?pertnyaan yang mahal, perlu responsibility bagi mahasiswa untuk menjawab  dengan solusi yang di berikan pada para petani, maka hal yang paling mendasar adalah peran! lantas bagaimana peran mahasiswa di situasi yang genting dan rumit ini? terlebih para tenaga kesehatan dan pemerintahan sangat kewalahan melawan covid-19.

Mahasiswa dengan tri dharma perguruan tinggi dan pengabdiannya pada masyarakat sudah seharusnya ikut andil dan berpartisipasi dalam membantu dan menyatakan sikap dalam situasi yang tidak terbaca saat ini, artinya perlu tindakan yang mengarah untuk membantu masyarakat melawan covid-19 dengan berbagai cara dan upaya sehingga dapat meminimalisir angka terkena covid-19 dan kematian yang terus terdengar di telinga masyarakat di berbagai kota saat ini, begitupun dengan peran mahasiswa membantu para petani untuk prospek kedepannya. Hasil wawancara yang penulis adakan dengan beberapa petani di desa ponorogo bahwa masalah yang muncul di saat covid-19 yaitu:

1.      Harga hasil dari peranian anjlok

2.      Harga pupuk melonjak tinggi

3.      Aktivitas di luar rumah terbatas

4.      Iklim tidak menentu

5.      Sulitnya mencari konsumen(pasar)

6.      DLL

Hasil yang di dapatkan ini memerlukan upaya yang intensif, bagaimana peran mahasiswa membantu tenaga kesehatan dan pemerintah dalam meminimalisir angka kematian, sampai dengan harapan hilangnya covid-19 dari indonesia? dan bagaimana upaya mahasiswa dalam membantu para petani untuk menjawab permasalahan yang di hadapi?

Membentuk kelompok/tim mahasiswa tanggap covid-19


Pengelompokan/tim yang di maksud adalah institusi kampus perlu membentuk kelompok dari para mahasiswa baik itu dari organisasi internal kampus atau semacam membantuk kepanitian, semacam kegiatan kerja nyata mahasiswa, seperti hal nya program KKN(Kuliah Kerja Nyata) dengan tujuan mahasiwa yang sudah membentuk kelompok ini disebar di kediaman masyarakat seperti desa, kota dll, dengan prepare tentunya akan ada konsep pemetaan yang di perlu di pahami para mahasiswa yaitu:

a)      Tahu(know): Tahu dalam konteks protokol kesehatan COVID-19 ini adalah mengetahui informasi tentang pandemik COVID-19 baik resiko maupun cara pencegahan COVID-19 secara komprehensif sesuai dengan standar pencegahan yang diterbitkan oleh pemerintah melalui kampanye yang dilakukan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta

b)      Memahami:Setiap mahasiswa dapat memahami secara komprehensif terkait protokol kesehatan COVID-19 dan mampu menyampaikannya secara baik kepada masyarakat sekitar

c)      Aplikasi: Pada tingkatan ini mahasiswa mampu memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara baik

d)      Analisis: Dalam tingkatan analisis mahasiswa mampu menjelaskan secara mantap dengan berbagai resiko yang mungkin terjadi apabila tidak mengikuti protokol kesehatan COVID-19 kepada masyarakat.

e)      Sintesis: Dalam tingkatan ini, mahasiswa memiliki kecakapan dalam menyampaikan informasi berikut fakta-fakta terkait pandemik COVID-19 kepada masyarakat.

f)       Evaluasi: Pada tingkatan ini, mahasiswa secara terukur dapat menyampaikan informasi dengan baik diikuti oleh masyarakat dengan menerapkan pola perilaku hidup sehat sesuai protokol kesehatan covid-19.

Sehingga terjunnya mahasiswa ke masyarakat akan memberi edukasi mendetail perihal covid-19 dan upaya untuk mewaspadai covid-19 dengan cara yang efektif,  menekankan kembali pentingnya mematuhi protokol kesehatan yang sudah di terapkan oleh pemerintah seperti :

1.      Kebersihan personal dan rumah

2.      Peningkatan imunitas diri dan mengendalikan komorbid

3.      Physical distancing

4.      Menerapkan etika batuk dan bersin

5.      Mengurangi mobilitas

Lantas mengapa harus begitu? karna informasi yang beredar dan mencuat di media sosial saat ini seperti yang kita ketahui bahwa informasi covid-19 ini banyak di jadikan lelucon, informasi hoax kian beredar, oleh sebab itu stigma yang beredar dalam paham masyarakat adalah bahwa covid-19 ini adalah palsu, konspirasi dan lain sebagainya sehingga masyarakat tidak patuh dan melanggar ketentuan yang di upayakan oleh pemerintah, ini seakan menjadi hal sepele bagi sebagian masyarakat padahal penularan covid-19 besar, tentunya harapan untuk menghilangkan Covid-19 dari indonesia adalah dengan penuh upaya dan pengorbanan.

Upaya pembentukan kelompokan dan penyebaran ini tentu berkala yaitu akan di bagi dalam bentuk daring dan offline, sehingga harapannya bisa berjalan dengan efektif, karena perlu untuk mengembalikan pemahaman yang benar dan edukasi perihal bahayanya Covid-19, dalam arti bukan untuk menakuti masyarakat akan tetapi dengan cara yang baik sesuai dengan protokol yang di berikan.dalam hal ini mahasiswa akan mendapatkan perannya sesuai dengan fungsi mahasiswa itu sendiri sebab bisa dikatakan upaya ini menjadi solusi yang solutif untuk saat ini, mengutip sedikit dari perkataan presiden indonesia pak joko widodo menyebutkan’’sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoax serta rumor’’ tentu benar yang dikatakan bapak presiden RI ini bahwa dalam hal ini mental menjadi penting tetapi bukan berarti kita melanggar protokol yang di bentuk, sebab untuk memahami hal ini perlu secara kritis dan logis.

Tentu dengan konsep dan strategi yang baik dalam hal ini covid-19 akan dapat di atasi apabila kesadaran dan niat dari pada delegasi dan peranan yang didapatkan berjalan dengan penuh tanggung jawab dan niat yang besar, sebab kemungkinan akan hanya menghampiri orang-orang yang berupaya keras dan ikhtiar yang terarah dan terukur tentunya hasil akhir sebagai penentunya adalah tuhan dan tugas kita adalah tawakkal dan doa.

Memperbanyak riset dan inovasi sebagai solusi di masa pandemic

           


Sebagaiama yang dimaksud mahasiswa pertanian dan sikap yang harus di diambil adalah dengan melakukan penyuluhan dengan harapan dapat melakukan riset mendalam terhadap permasalahan yang kian banyak dikeluhkan para petani, sehingga dengan fokus riset yang di lakukan akan menghasilkan solusi yang tentunya suloutif untuk menjawab tantangan di masa pandemic dan begitupun dengan menyelesaikan permasalahan para petani. Upaya yang dilakukan harus dengan konsep dan strategi yang mengarah dan teratur sehingga dapat mencapai tujuan yang di bangun, akan menjadi tanggung jawab yang sangat besar untuk para mahasiswa dalam penyelesaian masalah pertanian sekarang.

            korelasi antara pemerintah selaku pemangku rakyat dan mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat sangat dibutuhkan di situasi seperti ini, dengan upaya yang sungguh-sungguh sebab untuk membangun dan menjawab permasalahan seperti yang tertera di atas adalah bahwa para petani membutuhkan dukungan yang intensif, sebab kebutuhan pangan adalah jantung daripada kehidupan, tentu selama kehidupan berjalan selama itu juga petani di butuhkan. Oleh karena itu strategi yang dibutuhkan yiitu:

 

a)      Memberi masukan kepada rule-maker

b)      Memberi edukasi pada para petani

c)      Membentuk kelompok tani

d)      Membuat proposal usaha

e)      Membangun mental para petani

f)       Memberi inovasi

g)      Mengadakan evaluasi

Tentu upaya strategi yang dibangun harus sejalan dengan dukungan dari pemerintah daerah, lalu kerjasama mahasiswa dan pemerintah setempat dalam menjawab permasalahan petani seperti anjloknya harga, iklim, mahalnya pupuk DLL akan teratasi ditambah dengan kesadaran kritis yang harus di pupuk oleh para dosen di institusi kampus untuk mahasiswa/I karena sikap dan upaya seperti ini harus berjalan dengan terus menerus sampai permasalahan yang di laporkan teratasi, dan kesinambungan tentu akan menjadi tanggung jawab yang penuh dalam upaya seperti ini. Adanya pergerakan secara masif akan membawa ke arah yang baik sehingga keluhan yang di rasakan masyarakat kaum tani akan terobati dan dapat lebih bersemangat dalam menjalankan kewajiban sebagai penggerak di bidang pertanian.

Dewasa ini mahasiwa juga perlu memahani beberapa hal yang harus dilakukan untuk bekal dalam mengubah mindset para petani agar mampu bertransisi di sektor pertanian yaitu

1.      Memiliki bekal pengetahuan

2.      Keterampilan dan pengalaman

3.      Mampu menganalisa secara terarah

4.      Kolaborasi dengan pemerintah dan penyuluh

5.      Mengikuti sekolah lapang(SL)

6.      Wadah pernyataan aspirasi petani

Beberapa bekal di atas akan membantu peran mahasiswa yang berkomptensi untuk mengoptimalkan situasi yang masih berada di masa pandemic covid-19. Karena melihat dari beberapa mahasiswa bahkan sarjana pertanian sekarang, banyak yang tidak paham dan tidak memiliki gairah untuk terjun dalam membaca situasi pertanian yang ada di indonesia saat ini, apakah memang kesadaran mahasiswa sudah luput? menjadi pertanyaan yang mahal untuk di utarakan maka perlu dobrakan dan penguatan kesadaran bahwa sebagai mahasiswa terkhusus yang bergerak di bidang pertanian harus mampu dan terjun langsung kedalam permasalahan saat ini, sehingga ke pekaan dan kesadaran akan menghasilkan upaya untuk bergerak dan bekerjasama dalam membantu menyejahterakan pertanian di indonesia dengan harapan kedaulatan pangan. Baik dari kecukupan yang di harapkan sampai dengan terpenuhinya gizi yang di butuhkan masyarakat indonesia

Membentuk tim/kelompok tanggap covid-19 dan memperbanyak riset dan inovasi sebagai solusi di masa pandemic adalah strategi dan taktik untuk mengoptimalkan keadaan serta upaya mahasiswa dan perannya sebagai agen perubahan,pengontrol sosial. Sehingga dinamika antara mahasiswa, pemerintah, masyarakat tetap berjalan sesuai dengan harapan dan fungsinya, oleh karena itu solusi yang terapkan akan efektif jika dilandasi dengan kesadaran-kesadaran berpikir kritis dan tanggung jawab mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dengan kerjasamanya mampu berjalan beriringan dan menjalankan tupoksinya masing-masing.

Daftar pustaka.

 Wawan dan Dewi M, Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika, 2018

Dedy Norsandi, Pengaruh Kuliah Kerja Lapangan (KKL) Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Geografi Universitas PGRI Palangka Raya, Jurnal Meretas Juni 2018, Vol. 5 Nomor 1.

Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.

https://youtu.be/iJj-ZkVivAI

Djaja Sudarma,. 2008. Pengantar Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta.

Listana Aziza, dkk (ed), Pedoman Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (Covi- 19), Jakarta: Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI, 2020.

Soekarwati . 2006. Peranan Sektor Pertanian . Erlangga Jakarta.


 

 

 

Post a Comment

0 Comments