Seiring
berjalannya waktu ternyata pengaruh covid-19 ini sangat besar di sektor pertanian
bukan saja disitu bahkan pengaruh covid-19
juga merambat pada sektor ekonomi, politik, dan pendidikan di indonesia,
oleh karena itu perlu kita ketahui bagaimana peran mahasiswa di situasi seperti
ini? apakah mahasiswa dengan fungsinya sebagai agen of change, sosial contro, dan
iron stock dapat menjawab tantangan bagi pertanian saat ini?pertnyaan yang
mahal, perlu responsibility bagi mahasiswa untuk menjawab dengan solusi yang di berikan pada para
petani, maka hal yang paling mendasar adalah peran! lantas bagaimana peran
mahasiswa di situasi yang genting dan rumit ini? terlebih para tenaga kesehatan
dan pemerintahan sangat kewalahan melawan covid-19.
Mahasiswa
dengan tri dharma perguruan tinggi dan pengabdiannya pada masyarakat sudah
seharusnya ikut andil dan berpartisipasi dalam membantu dan menyatakan sikap
dalam situasi yang tidak terbaca saat ini, artinya perlu tindakan yang mengarah
untuk membantu masyarakat melawan covid-19 dengan berbagai cara dan upaya
sehingga dapat meminimalisir angka terkena covid-19 dan kematian yang terus
terdengar di telinga masyarakat di berbagai kota saat ini, begitupun dengan
peran mahasiswa membantu para petani untuk prospek kedepannya. Hasil wawancara
yang penulis adakan dengan beberapa petani di desa ponorogo bahwa masalah yang
muncul di saat covid-19 yaitu:
1. Harga
hasil dari peranian anjlok
2. Harga
pupuk melonjak tinggi
3. Aktivitas
di luar rumah terbatas
4. Iklim
tidak menentu
5. Sulitnya
mencari konsumen(pasar)
6. DLL
Hasil yang di dapatkan
ini memerlukan upaya yang intensif, bagaimana peran mahasiswa membantu tenaga
kesehatan dan pemerintah dalam meminimalisir angka kematian, sampai dengan
harapan hilangnya covid-19 dari indonesia? dan bagaimana upaya mahasiswa dalam
membantu para petani untuk menjawab permasalahan yang di hadapi?
Membentuk kelompok/tim mahasiswa
tanggap covid-19
a) Tahu(know):
Tahu
dalam konteks protokol kesehatan COVID-19 ini adalah mengetahui informasi
tentang pandemik COVID-19 baik resiko maupun cara pencegahan COVID-19 secara
komprehensif sesuai dengan standar pencegahan yang diterbitkan oleh pemerintah
melalui kampanye yang dilakukan berbagai lembaga pemerintahan dan swasta
b) Memahami:Setiap
mahasiswa dapat memahami secara komprehensif terkait protokol kesehatan
COVID-19 dan mampu menyampaikannya secara baik kepada masyarakat sekitar
c) Aplikasi:
Pada
tingkatan ini mahasiswa mampu memberikan contoh kepada masyarakat bagaimana
menerapkan protokol kesehatan COVID-19 secara baik
d) Analisis:
Dalam
tingkatan analisis mahasiswa mampu menjelaskan secara mantap dengan berbagai
resiko yang mungkin terjadi apabila tidak mengikuti protokol kesehatan COVID-19
kepada masyarakat.
e) Sintesis:
Dalam tingkatan ini, mahasiswa memiliki kecakapan dalam menyampaikan informasi
berikut fakta-fakta terkait pandemik COVID-19 kepada masyarakat.
f) Evaluasi:
Pada tingkatan ini, mahasiswa secara terukur dapat menyampaikan informasi
dengan baik diikuti oleh masyarakat dengan menerapkan pola perilaku hidup sehat
sesuai protokol kesehatan covid-19.
Sehingga
terjunnya mahasiswa ke masyarakat akan memberi edukasi mendetail perihal
covid-19 dan upaya untuk mewaspadai covid-19 dengan cara yang efektif, menekankan kembali pentingnya mematuhi
protokol kesehatan yang sudah di terapkan oleh pemerintah seperti :
1. Kebersihan
personal dan rumah
2. Peningkatan
imunitas diri dan mengendalikan komorbid
3. Physical
distancing
4. Menerapkan
etika batuk dan bersin
5. Mengurangi
mobilitas
Lantas
mengapa harus begitu? karna informasi yang beredar dan mencuat di media sosial
saat ini seperti yang kita ketahui bahwa informasi covid-19 ini banyak di
jadikan lelucon, informasi hoax kian beredar, oleh sebab itu stigma yang
beredar dalam paham masyarakat adalah bahwa covid-19 ini adalah palsu, konspirasi
dan lain sebagainya sehingga masyarakat tidak patuh dan melanggar ketentuan
yang di upayakan oleh pemerintah, ini seakan menjadi hal sepele bagi sebagian
masyarakat padahal penularan covid-19 besar, tentunya harapan untuk
menghilangkan Covid-19 dari indonesia adalah dengan penuh upaya dan pengorbanan.
Upaya
pembentukan kelompokan dan penyebaran ini tentu berkala yaitu akan di bagi
dalam bentuk daring dan offline, sehingga harapannya bisa berjalan dengan
efektif, karena perlu untuk mengembalikan pemahaman yang benar dan edukasi
perihal bahayanya Covid-19, dalam arti bukan untuk menakuti masyarakat akan
tetapi dengan cara yang baik sesuai dengan protokol yang di berikan.dalam hal
ini mahasiswa akan mendapatkan perannya sesuai dengan fungsi mahasiswa itu
sendiri sebab bisa dikatakan upaya ini menjadi solusi yang solutif untuk saat
ini, mengutip sedikit dari perkataan presiden indonesia pak joko widodo
menyebutkan’’sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu
sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoax
serta rumor’’ tentu benar yang dikatakan bapak presiden RI ini bahwa dalam hal
ini mental menjadi penting tetapi bukan berarti kita melanggar protokol yang di
bentuk, sebab untuk memahami hal ini perlu secara kritis dan logis.
Tentu
dengan konsep dan strategi yang baik dalam hal ini covid-19 akan dapat di atasi
apabila kesadaran dan niat dari pada delegasi dan peranan yang didapatkan
berjalan dengan penuh tanggung jawab dan niat yang besar, sebab kemungkinan
akan hanya menghampiri orang-orang yang berupaya keras dan ikhtiar yang terarah
dan terukur tentunya hasil akhir sebagai penentunya adalah tuhan dan tugas kita
adalah tawakkal dan doa.
Memperbanyak
riset dan inovasi sebagai solusi di masa pandemic
Sebagaiama yang dimaksud mahasiswa pertanian dan sikap yang harus di diambil adalah dengan melakukan penyuluhan dengan harapan dapat melakukan riset mendalam terhadap permasalahan yang kian banyak dikeluhkan para petani, sehingga dengan fokus riset yang di lakukan akan menghasilkan solusi yang tentunya suloutif untuk menjawab tantangan di masa pandemic dan begitupun dengan menyelesaikan permasalahan para petani. Upaya yang dilakukan harus dengan konsep dan strategi yang mengarah dan teratur sehingga dapat mencapai tujuan yang di bangun, akan menjadi tanggung jawab yang sangat besar untuk para mahasiswa dalam penyelesaian masalah pertanian sekarang.
korelasi antara pemerintah selaku pemangku rakyat dan
mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat sangat dibutuhkan di situasi seperti
ini, dengan upaya yang sungguh-sungguh sebab untuk membangun dan menjawab
permasalahan seperti yang tertera di atas adalah bahwa para petani membutuhkan
dukungan yang intensif, sebab kebutuhan pangan adalah jantung daripada kehidupan,
tentu selama kehidupan berjalan selama itu juga petani di butuhkan. Oleh karena
itu strategi yang dibutuhkan yiitu:
a)
Memberi masukan kepada rule-maker
b)
Memberi edukasi pada para petani
c)
Membentuk kelompok tani
d)
Membuat proposal usaha
e)
Membangun mental para petani
f)
Memberi inovasi
g)
Mengadakan evaluasi
Tentu
upaya strategi yang dibangun harus sejalan dengan dukungan dari pemerintah
daerah, lalu kerjasama mahasiswa dan pemerintah setempat dalam menjawab
permasalahan petani seperti anjloknya harga, iklim, mahalnya pupuk DLL akan
teratasi ditambah dengan kesadaran kritis yang harus di pupuk oleh para dosen
di institusi kampus untuk mahasiswa/I karena sikap dan upaya seperti ini harus
berjalan dengan terus menerus sampai permasalahan yang di laporkan teratasi, dan
kesinambungan tentu akan menjadi tanggung jawab yang penuh dalam upaya seperti
ini. Adanya pergerakan secara masif akan membawa ke arah yang baik sehingga
keluhan yang di rasakan masyarakat kaum tani akan terobati dan dapat lebih
bersemangat dalam menjalankan kewajiban sebagai penggerak di bidang pertanian.
Dewasa
ini mahasiwa juga perlu memahani beberapa hal yang harus dilakukan untuk bekal
dalam mengubah mindset para petani agar mampu bertransisi di sektor pertanian
yaitu
1. Memiliki
bekal pengetahuan
2. Keterampilan
dan pengalaman
3. Mampu
menganalisa secara terarah
4. Kolaborasi
dengan pemerintah dan penyuluh
5. Mengikuti
sekolah lapang(SL)
6. Wadah
pernyataan aspirasi petani
Beberapa
bekal di atas akan membantu peran mahasiswa yang berkomptensi untuk
mengoptimalkan situasi yang masih berada di masa pandemic covid-19. Karena
melihat dari beberapa mahasiswa bahkan sarjana pertanian sekarang, banyak yang
tidak paham dan tidak memiliki gairah untuk terjun dalam membaca situasi
pertanian yang ada di indonesia saat ini, apakah memang kesadaran mahasiswa
sudah luput? menjadi pertanyaan yang mahal untuk di utarakan maka perlu
dobrakan dan penguatan kesadaran bahwa sebagai mahasiswa terkhusus yang
bergerak di bidang pertanian harus mampu dan terjun langsung kedalam
permasalahan saat ini, sehingga ke pekaan dan kesadaran akan menghasilkan upaya
untuk bergerak dan bekerjasama dalam membantu menyejahterakan pertanian di
indonesia dengan harapan kedaulatan pangan. Baik dari kecukupan yang di
harapkan sampai dengan terpenuhinya gizi yang di butuhkan masyarakat indonesia
Membentuk
tim/kelompok tanggap covid-19 dan memperbanyak riset dan inovasi sebagai solusi
di masa pandemic adalah strategi dan taktik untuk mengoptimalkan keadaan serta
upaya mahasiswa dan perannya sebagai agen perubahan,pengontrol sosial. Sehingga
dinamika antara mahasiswa, pemerintah, masyarakat tetap berjalan sesuai dengan
harapan dan fungsinya, oleh karena itu solusi yang terapkan akan efektif jika
dilandasi dengan kesadaran-kesadaran berpikir kritis dan tanggung jawab
mahasiswa, pemerintah, dan masyarakat dengan kerjasamanya mampu berjalan
beriringan dan menjalankan tupoksinya masing-masing.
Daftar pustaka.
Wawan dan Dewi M, Teori dan Pengukuran
Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Manusia, Yogyakarta: Nuha Medika, 2018
Dedy Norsandi, Pengaruh Kuliah
Kerja Lapangan (KKL) Terhadap Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Geografi
Universitas PGRI Palangka Raya, Jurnal Meretas Juni 2018, Vol. 5 Nomor 1.
Prof. Dr. Soekidjo Notoatmodjo,
Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta, 2003.
Djaja Sudarma,. 2008. Pengantar
Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta.
Listana Aziza, dkk (ed), Pedoman
Kesiapsiagaan Menghadapi Coronavirus Disease (Covi- 19), Jakarta: Direktorat
Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI,
2020.
Soekarwati . 2006. Peranan Sektor
Pertanian . Erlangga Jakarta.
0 Comments