MT. Penanggungan 1653 MDPL, Jawa Timur



 

                                                   Mt penanggungan 1653 Mdpl

      Waktu itu sangat indah namun mudah berlalu,kala itu bertepatan di awal-awal aku masuk kuliah di tahun 2019,masuk pada sebuah instansi perguruan tinggi universitas Muhammadiyah malang(UMM).asal ku tapanuli selatan tetapi orang luar provinsi akan asing mendengarnya,untuk itu akan ku sebut lebih fleksibel yaitu provinsi Sumatra utara,medan.
    mendaki gunung,mungkin sudah tak asing lagi, dikalangan khalayak umum .biasanya sudah terkenal dengan keindahan lautan awan yang di jumpai, view sunrise dan sun site,et tapi itu di balik pengorbanan yang lumayan lo. Hehe

Jadi, awal aku pertama mendaki itu Ketika duduk di bangku kuliah dan awalnya aku dapatkan cinta itu di mt penanggungan, ini seperti mana yang akan saya ceritakan kali ini, kalo melihat dari sisi ketinggian gunung ini si ya menurutku sudah lumayan ya. berada di ketinggian 1653 mdpl, kalo saya hitung normal perjalanan di 4-5 jam. tapi tidak selamanya karna tergantung oleh para pendaki juga, apakah memang mereka mengejar waktu atau bersantai-santai sambil menikmati jalan tempuh dan trek gunung juga berbeda-beda walau sama ketinggian belum tentu jalan dan keadaan sama hingga perlu waktu.

Aku dan kawan-kawan berangkat melalui via Mojokerto dan jumlah kami ada 9 orang, dua di antara mereka adalah senior yang mengurus di satu instansi organisasi ekstra di kampus, ya mereka sudah sangat banyak mengajarkan kami tentang hal penting yang tak saya ucap satu-persatunya, pendakian kami mulai di pukul 16.00 dari pos 1 pos registrasi, berangkat dengan santai dan penuh tawa hingga lahirlah gembira. sampai pada pos 2 semua menghentikan perjalanan untuk istirahat dan setelah 5 menit kami mulai melanjutkan perjalanan menuju pos 3 pendakian,perjalanan sudah mulai terasa di mana dari kami ada yang beberapa adalah baru pertama kali mendaki gunung, itu tak jadi masalah besar karna kami tetap melanjutkan perjalanan hingga tibalah di pos 3 pada pukul 17.00 berhenti sejenak Tarik napas dan menyeduh minuman.  mulai melanjutkan perjalanan dan disitu juga hujan mulai rintik seperti berisik tapi romantis, berjalan dengan derai hujan kami pun kuyup seperti dedaunan itu, namun bedanya hanya di aku manusia dan dia tumbuhan saat hujan dia tersenyum begitupun aku tersenyam.

Pos 4 di pukul 18.00 sampai pada yang di tuju semua istirahat dan sempat terjadi pertikaian yang satu ingin istirahat dahulu dan yang satu ingin perjalanaan agar di lanjut karna melihat hujan yang tak karuan membasahi bumi, namun akhir dari pertikaian itu melahirkan kesepakatan yang mana kita akan istirahat selama 10 menit dan langsung melanjutkan perjalanan. perjalanan pun di mulai untuk menuju pos 5 ya kalo di lihat dari motivasi semua sudah mulai tuk menuju puncak karna sudah bercampur lara dan Lelah,heheh.

Terlintas di pikiran bahwa bagaimana kejutan keindahan di simpan oleh gunung penanggungan ini, pikiranku sudah mulai lari-lari padahal masi di tahap perjalanan menuju pos 5, perjalanan berlanjut dengan Langkah yang mulai  melemah dan punggung mulai bungkuk, setiap teman menyemangati satu sama lain, walau nyatanya mereka juga sebenarnya sedang kewalahan. yah tapi itulah seorang teman.

Tak terasa perjalanan sudah memakan waktu sekitaran 4 jam kalo di hitung-hitung dari bawah, ya kalo di piker ini termasuk yang normal si bisa juga di bilang sudah cepat, karna biasanya orang bisa sampe memakam waktu sampe 6 jam lagi, ett tapi ingat ya sahabat pendaki’inti dari mendaki itu bukan cepat atau lambatnya waktu pendakian tetapi bagaimana kita bisa menikmati perjalanan dan tentunya dalam ke hati -hatian,hmm,ternyata kolaborasi antara tumbuhan dan hewan juga manusia sudah Bersatu di alam ni saling berbagi oksigen dan karbondioksida.

Sampailah saya dan rekan-rekan di puncak penanggungan namun tentu saja masi di peristirahatan atau lebih enak nya si di pendirian tenda untuk para pendaki karna masi ada puncak tertingginya yaa kalo biasa disebut orang si summit,atau topnya.

Setiap kami bergegas untuk mendirikan tenda karna sampainya kami tepat pada pukul 19.23 magrib, setiap rekan mulai sibuk dengan senjata perangkaan tenda hingga tenda berdiri dan kami bergegas mulai dari berganti pakaian dan Menyusun barang-barang bawaan, setelah itu para teman pendakian mulai sibuk dengan sendirinya ada yang mulai memanaskan air untuk kopinya ada yang memasak makanan untuk persiapan makan malam, ada yang terbaring dengan ke gembiraan dan lain-lain, aku membaca setiap hal yang di lakukan karna buku tidak ada saat itu,yah’ganti Haluan deh jadi baca sekeliling .heheh. 

Sampailah pada saat yang di tunggu-tunggu yaitu duduk dengan para senior dan juga para rekan sambil diskusi mengamati bintang-bintang dan bulan, disini terbesit di pikiranku apakah seperti ini rasanya tiduran di hotel bintang 5? haha tapi inilah yang di rasa saat di ketinggian.

Makan selesai, diskusi selesai, satu-persatu meninggalkan tempat duduk dan mulai memasuki tenda karna badan yang meminta untuk istirahat dan mata manja untuk terlelap, aku juga merasa Lelah hingga melancarkan doa dan mengucapkan selamat tidur pada alam semesta.

Keesokan harinya tepat di pukul 05.00 beberapa bangun di antara kami dan tentunya itu bukanlah aku karna waktu itu aku masi berada di alam mimpi, kami di bangunkan dalam perencanaan untuk menjemput sunrise di top dan perlu di ketahui di penanggungan dari tempat pendirian tenda sampai ke top itu memakan waktu setengah jam itu normalnya, semua dari kami bergegas dan berangkat dengan wajah masi di warnai krayon putih,heheh,

Di perjalanan sangat dingin karna masih pagi sekali tapi bertambah banyaknya Langkah rasa dingin itu mulai tidak terasa, karna terlupakan dengan Langkah-langkah, dalam perjalaan sudah mulai tampak keindahan keindahan saat terbitnya matari dalam menjalankan tugasnya menyinari bumi dan membantu tumbuhan memasak makanannya.

Hah, tak terasa sampailah kami di ke top dan sangat banyak orang-orang sebelum kami yang sudah sampai, mereka sudah menunggu lebih awal terbitnya matahari sambil memanjakan mata dan arti dalam pergerakannya, beberapa menyeduh kopi, beberapa lagi berpose-pose dan dengan gaya-gaya unik, kami dan yang lainnya masi sibuk Tarik napas karna masi merasa capek di perjalanan, lalu kami duduk sambil memandangi ke indahan yang ada,sekaarang saya bisa menjawab pertanyaan orang-orang yang mengatakan ngapain ke gunung cape-capein aja.ehh,ternyata semua terbayar saat sampai di ketinggian ini dan melihat ciptaan ALLAH yang sangat indah.

Kisah ini teramat singkat namun arti dari sebuah pendakian adalah bagaimana kita bisa mengukur tingkat ke egoon dan kesabaran, berpikir bagaimana untuk melawannya karna tidak ada harapan lain selain mundur atau maju untuk bergerak? Sekian terimakasih

 

 


 

 


 

 

Post a Comment

0 Comments